Inggris merupakan salah satu negara favorit yang menjadi incaran para mahasiswa asing untuk melanjutkan studi, tidak terkecuali Indonesia. Sayang, biaya hidup maupun biaya pendidikan yang cukup mahal membuat pelajar asing mengurungkan niat mereka menempuh studi di Negeri Queen Elizabeth itu.
"Prinsip saya harus sekolah di luar negeri agar bisa membuka wawasan. Bisa di United Kingdom (UK), USA, atau Australian, tapi harus gratis, yaitu lewat beasiswa. Coba apply di berbagai negara, yang tembus UK," ujar salah seorang alumni S-2 dari Lancaster University, Rachmat Hidayat, saat berbagi pengalaman selama studi di UK dalam Great Britain Week di Senayan City, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Rachmat mengaku, biaya hidup dan perkuliahan di Inggris memang terbilang sangat mahal. Namun, katanya, untuk menempuh pendidikan master di Inggris hanya butuh satu tahun. Apalagi, mahalnya biaya hidup maupun pendidikan bukan hal mustahil untuk disiasati.
Tips survive pertama yang diberikan Rachmat kepada para mahasiswa yang menempuh pendidikan di Inggris, terutama penerima beasiswa adalah memilih universitas dengan bijak. Hal tersebut dimungkinkan dengan adanya internet yang memudahkan calon mahasiswa untuk membandingkan biaya kuliah dan pendidikan antarkampus di tiap kota.
"Pilih dulu ingin kuliah di universitas mana, sesuai dengan jurusan yang kita inginkan. Saya ingin kuliah S-2 keuangan, yang punya kualitas terbaik adalah London Business School (LBS) tapi biaya kuliahnya 30 ribu poundsterlling. Tapi di pinggiran, yakni Lancaster University, biaya kuliah hanya 8.000 poundsterlling tapi dengan kualitas yang sama," paparnya.
Tips kedua, lanjutnya, memilih tempat tinggal di dalam lingkungan kampus. Sebab, kata dia, tempat tinggal di lingkungan kampus akan menghemat biaya transportasi yang harus dikeluarkan jika tempat tinggal kita berada jauh dari kampus.
"Cari tempat tinggal di dalam kampus karena banyak manfaat. Pertama, kita jadi gaul karena dekat dengan kehidupan kampus dan yang kedua, kita tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk ke kampus karena bisa jalan kaki," urai Rachmat.
Kemudian, tips hemat lain yang ingin dibagi oleh Rachmat adalah terkait biaya hidup, yakni konsumsi. Dia menyebut, untuk menghemat biaya makan, para mahasiswa harus rajin masak. Sebab, dengan biaya 4,5 poundsterlling yang dikeluarkan untuk satu kali makanan fastfood setara dengan tiga kali makan jika masak sendiri.
"Di restoran fastfood, 4,5 poundsterlling cuma dapat burger dan cola. Tapi kalau masak sendiri bisa untuk beli beras, ayam satu ekor, dan sayur untuk tiga kali makan. Jadi harus rajin masak," tutur jebolan S-1 Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Penerima beasiswa Chevening itu menambahkan, dengan menghemat biaya hidup maupun biaya kuliah, dia bisa menyisihkan uang yang bisa dipakai untuk rekreasi. Tidak tanggung-tanggung, dengan uang tabungan tersebut Rachmat bisa berkeliling Eropa.
"Karena bisa ngirit, saya bisa ikut tur ke beberapa negara Eropa yang ada di dekat Inggris," imbuhnya.
Itulah Cara Hemat Kuliah di United Kingdom (UK), semoga bermanfaat bagi Anda.
0 komentar "Cara Hemat Kuliah di United Kingdom (UK)", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar